Mencontek merupakan suatu perilaku yang perlu di tindak
dengan tegas, masalahnya banyak sekali
dampak negative yang ditiumbulkan seperti yang telah saya posting di artikel
sebelumnya. Nah, posting kali ini, akan saya ulas beberapa alasan yang
meyebabkan seorang siswa itu mencontek dan bagaimana terapinya.
1. Kurang PD
1. Kurang PD
Pertemanan yang salah ini menyebabkan
adanya sifat ketergantungan antar teman, bahkan dalam mencontek. Siswa-siswa
kurang PD dengan hasil jawaban mereka sendiri, dan bahkan ketika jawaban mereka
sebenarnya betul tetapi karena melihat teman yang dianggap lebih pintar,
akhirnya mereka mengubah jawabannya. Maka terapi untuk hal ini adalah Anda
harus bisa memotivasi siswa agar lebih bangga dengan jawaban sendiri walau
nilai rendah, dan sampaikan juga bahwa jawaban teman belum tentu benar.
2. Tidak Belajar
Cara belajar yang salah selama ini,
menyebabkan siswa harus belajar pada saat mau ulangan saja, dan ketika tidak
ulangan maka tidak ada yang namanya belajar. Yang lebih parah lagi adalah siswa
tidak belajar saat mau ulangan yang banyak disebabkan karena lupa. Hal ini
sudah pasti akan memicu siswa untuk mencontek. Untuk yang satu ini sebenarnya
cukup mudah solusinya, anda tingga sering-sering mengingatkan saja. Misalnya pada
pertemuan terahir Anda memberitahu akan ulangan, dan sehari sebelum ulangan,
Anda perlu menguatkan kembali bahwa hari esoknya akan ulangan. Untuk terapinya,
Anda sebagai guru harus memberikan tips sistem belajar yang tepat, sehingga
dengan hanya sedikit membaca sebelum ulangan, materi sudah kembali teringat.
sumber gambar : guruislamicvillage.files.wordpress.com |
3.
Ingin nilai besar
Siapa sih yang tidak ingin berprestasi
dengan mendapatkan nilai besar. Maka atas dasar hal ini, siswa akan melakukan
apa saja asalkan dia bisa mendapatkan nilai besar. Tapi coba bayangkan, jika
semua nilai besarnya diperoleh karena hasil mencontek??bisa-bisa si anak
dijuluki raja Contek. Anda perlu memahamkan kepada siswa bahwa nilai akhir Anda
tidak hanya sekedar dinilai dari hasil ulangan, tapi juga dilihat dari proses
bagaimana dia mendapatkan nilai dan bagaimana komitmennya dalam menyelesaikan
tugas. Di sini anda juga mulai menanamkan nilai karakter untuk tidak korupsi,
sehingga ketika dia menjadi pejabat dia tidak terbiasa bertindak curang. aamiiin.
4. Soal susah
Soal yang susah bagi mereka akan memicu
mereka untuk melakukan tindakan kriminal (mencontek-pen). Maka sebagai guru
yang baik, berikanlah soal sesuai dengan yang Anda ajarkan, yaitu sesuai indikator
yang Anda kembangkan dari SK dan KD. Jadi jangan kaget kalau semua siswa
mendapat nilai jelek karena soal yang Anda buat adalah soal yang belum pernah
diajarkan kepada siswa.
5. Guru kurang tegas
Ketegasan guru saat ujian perlu dibuktikan,
hal ini terbukti ketika mereka melihat jadwal pengawas, saat mendengar salah
satu guru, responnya adalah “yaaaahhhh….(muka suram)”. Ini menandakan bahwa
aktivitas mereka juga dipengaruhi ketegasan sang Guru. Jika sang Guru kurang
tegas pada saat ujian, maka hal ini banyak dimanfaatkan siswa untuk berbuat
curang. Maka sebagai guru yang yang professional (salah satu kompetensi guru)
Anda harus bisa bertindak tegas dalam ujian. Anda bisa melakukan shock terapi,
caranya agak sedikit ekstrim seperti yang pernah saya lakukan. Saya beranikan
untuk menyobek kertas ujian siswa ketika ada seorang siswa mencontek, dan
hasilnya ketika di ujian-ujian berikutnya, suasana ulangan menjadi tenang.
Alternatif lain adalah Anda bisa memberikan Diskon nilai untuk siswa yang
mencontek, semakin banyak mencontek, semakin besar diskon yang Anda berikan. Tapi
ini akan berefek di ulangan berikutnya setelah tau nilai-nilai mereka di diskon
:D
Dan perlu Anda sampaikan juga apa bahaya
mencontek seperti dalam artikel yang telah saya tuliskan. Klik disini untuk membacanya.
Mungkin itu saja yang bisa saya share, semoga
bisa bermanfaat untuk memajukan pendidikan yang lebih jujur untuk melahirkan
pemimpin-pemimpin yang jujur.
3 komentar:
wah shock terapinya boleh juga tuh, pasti menjadi kenangan tersendiri bagi murid yg udah di shock itu:)
masalahe waktu UN itu tuh sengaja di suruh nyontek bukannya guru tidak tegas malah sengaja di perintah.Maksudnya guru dsuruh kepsek, kepsek disuruh kadis, kadis disuruh bupati dan seterusnya Orang yang ngelaporin malah diusir gimana tuh? pantes udah jadi pejabat pada korup sejak sekolah malah tidak boleh jujur
'Salam kenal
@cen2 : pengalaman pribadi yha mas??
@asaz : hm... setidaknya kita sudah mencoba untuk menjujurkan murid kita di keseharian. yah begitulah nasib UN yang berubah menjadi Ujian Nyontek... :((
Post a Comment
silahkan isi komentarnya ya..