Hampir tiap hari an mampir ke masjid Al Mujahidin untuk urusan yang sama, minjem sepatu. maklum, karena udah selese mata kuliahnya, kerjaanya sekarang hunting tanda tangan dosen-dosen. jadi harus memakai seragam lengkap dari hem sampai sepatu, karena kalau tak pakai seragam ini gak bakalan di layani.. weleh weleh... sip deh disiplinnya.
Hampir juga aku putus asa kehilangan harapan tuk dapat menunaikan wisuda di tahun ini, tetapi Ia berkehendak lain, masih berada di pihakku. Terimakasih ya Robb, berkat kuasamu, dosenku menjadi tertunda untuk berangkat ke Australia. Aku sudah hampir menangis menganalisis hal ini, karena ini berarti aku harus menunggu hingga tahun depan baru bisa wisuda dan ini akan menambah beban ibuku untuk membiayai hidupku di jogjakarta ini. Harapanya sih, sudah bisa menggantikanya yang membanting tulang sendirian untuk menghidupi aku dan kakakku dan ini juga menjadi bekal ku untuk lebih siap menggenapkan 1/2 agamaku yang entah ada di akhwat mana aku tak tahu..
Kembali ke sepatu..(tadi hanya selingan). Penghuni takmir juga pastinya sudah hapal apa yang aku inginkan ketika berada di sana dengan wajah memelas, kalau tidak pinjem sepatu mesti pinjem sim. apalagi orang-orang yang biasa tak repotin. Memang hanya sebuah sepatu, tetapi ini ternyata mempermudahku untuk bisa meraih gelar sarjana ku.
Ya Allah, berikanlah kemudahan kepadaku untuk bisa wisuda tahun ini, dan berikanlah balasan sebaik-baiknya kepada orang-orang yang telah sudi untuk menolongku seperti mereka yang meminjamiku sepatu. Ya Allah semoga kelulusanku membawa kebaikan bagi keluargaku disana. Berjuanglah
0 komentar:
Post a Comment
silahkan isi komentarnya ya..