Translate this blog
English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified Thailand Vietnam Czech

Wirausaha 0 Rupiah ---------------- Kontak Jodoh Online ---------------- Wirausaha 0 Rupiah ---------------- Kontak Jodoh Online ----------------Wirausaha 0 Rupiah ---------------- Kontak Jodoh Online

Tuesday, June 30, 2009

Ada apa DeNgan KA kita

Scene 1 : di loket

Kepulanganku dari Kuninga jawa barat ku putuskan naik kereta, karena aku akan langsung hinggap di JOGJAKARTA HADININGRAT, murah memang (banget), Cuma 26.000 yang ter tulis di karcis, TAPI koq petugasnya nariknya 27.000 ya?? Tanya kenapa??

Gak papa lah, itung-itung beramal. Tapi kalo di pikir-pikir, mereka kan udah di gaji ma pemerintah, koq masih ngutil gitu yha?? Coba kalo mereka yang diperlakukan seperti itu, pasti mereka berontak walau hanya 100 rupiah.

Scene 2 : dalam kereta

Sudah bukan rahasia lagi kalo kereta ekonomi ternyata menajdi favorit bagi para penumpang karena emang murahnya, tapi sepertinya ungkapan “ada uang ada wujud” tercipta dari kesenjangan gerbong kereta ekonomi dengan bisnis ato eksekutip. Si Ekonomi kelihatan begitu begitu so so tak terawat.

Setelah menunggu selama 5 jam plus ½ jam keterlambatan si ekonomi, aku menatap gerbong gerbong mencari ruang celah untuk memasukkan tas dan badanku ke dalamnya, gerbong sasaran pertama tak dapat ijin dari isi gerbong (ketika keadaan sudah sedemikian rupa, kadang orang menajdi semakin egois). Di gerbong kedua juga begitu, alhamdulillah di gerbong ketiga bias kunaiki. Tapi apa yang terjadi, ternayta ruang kosongnya adalah toilet. Ah tidakkkkk…. Yah tapi mau gimana lagi, kalo gak masuk situ gimana bias ke jogja, tapi alhamdulillah aku hanya di pintu toilet, tidak sampai masuk ke sana. Hmm, dalam hatiku, ternyata toilet menajdi tempat favorit di sini.

Ketika melihat lebih dalam kulihat dua buah kursi yang saling berhadapan yang diantara keduanya terdapat susunan bantal sehingga datar dengan kursi yang dimanfaatkan oleh 2 ORANG SAJA untuk tidur dengan kaki lurus. Oh betapa enaknya mereka, apa mereka tidak kasihan dengan orang-orang yang ada di sekitarnya??? Huh…. – begitu juga dengan pengalaman pertama ku naek kereta –

Penjual sliwar sliwer akan menajdi tontonan bagi para penumpang yang kadang emang juga di perlukan, kadang juga menyebalkan.

Bagi Anda para penumpang sejati kereta ekonomi, mari berabgi pengalaman berkereta ria. Gak leabran aja se penuh itu, gimana lebaran entar ya… hmm

0 komentar:

Post a Comment

silahkan isi komentarnya ya..

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes